Agama di Irak – Irak itu nggak cuma terkenal karena sejarah Mesopotamia-nya yang epic, tapi juga karena keragaman agama yang bikin negara ini unik banget. Dari Islam yang dominan, Kristen yang punya sejarah panjang, sampai agama minoritas kayak Yazidi dan Mandaeisme, semuanya hidup di satu wilayah. Yuk kita jelajahi satu per satu!
1. Islam: Mayoritas yang Beragam
Islam jadi agama mayoritas di Irak, sekitar 95–98 persen penduduk menganutnya. Tapi jangan kira semuanya sama, karena ada perbedaan besar antara Syiah dan Sunni.
a. Islam Syiah
- Jumlahnya sekitar 60–65 persen penduduk Irak.
- Konsentrasi utama ada di Karbala, Najaf, Baghdad, dan Basra.
- Syiah Irak punya peran besar di politik, terutama setelah rezim Saddam Hussein runtuh.
- Ritual Asyura dan perayaan keagamaan Syiah selalu ramai, bahkan menarik ribuan peziarah internasional.
b. Islam Sunni
- Sekitar 30–35 persen penduduk.
- Terutama di wilayah barat dan utara seperti Mosul, Anbar, dan Salahuddin.
- Sunni Irak punya sejarah politik panjang, termasuk pengaruh besar sebelum reformasi politik pasca 2003.
2. Kristen: Komunitas Tua tapi Tertekan
Kristen di Irak punya akar sejarah yang panjang banget, bahkan sebelum Islam masuk ke Mesopotamia.
- Populasi Kristen sekarang menurun drastis, tapi dulunya cukup besar di Mosul, Erbil, Dohuk, dan Baghdad.
- Mayoritas tergabung dalam Gereja Katolik Asiria, Gereja Ortodoks, dan Gereja Katolik Kaldea.
- Konflik dan munculnya ISIS bikin banyak umat Kristen mengungsi ke Eropa, AS, atau Australia.
Meski jumlahnya menurun, komunitas Kristen tetap mempertahankan tradisi dan gereja kuno yang jadi landmark bersejarah.
3. Yudaisme: Jejak Masa Lalu
- Dulu komunitas Yahudi cukup signifikan, terutama di Baghdad dan Basra.
- Sekarang hampir tidak ada komunitas Yahudi yang menetap di Irak.
- Migrasi besar ke Israel terjadi tahun 1940-an dan 1950-an karena ketegangan politik.
Walau minoritas ini hilang, jejak sejarahnya masih terlihat di bangunan lama dan dokumen sejarah.
4. Agama Minoritas yang Tetap Eksis
Selain Islam dan Kristen, Irak punya beberapa agama minoritas yang unik:
a. Yazidisme
- Dipeluk suku Kurdi di Sinjar dan Nineveh.
- Memiliki ritual dan tradisi yang berbeda banget dari Islam dan Kristen.
b. Mandaeisme
- Mengikuti ajaran John the Baptist.
- Berada di wilayah sepanjang sungai Tigris dan Euphrates.
c. Zoroastrianisme
- Jumlah pengikut sangat kecil, sebagian ada di Kurdistan.
- Dulunya agama dominan sebelum masuknya Islam.
d. Minoritas lain
- Hindu, Buddha, dan lainnya umumnya pekerja asing atau imigran.
5. Dampak Agama terhadap Politik dan Sosial
Di Irak, agama bukan cuma soal kepercayaan, tapi juga memengaruhi kehidupan sehari-hari:
- Politik: Banyak jabatan politik dibagi berdasarkan garis sektarian (Sunni, Syiah, Kurdi).
- Budaya: Perayaan Ramadan, Asyura, dan Natal Kristen jadi momen penting.
- Hukum & Pendidikan: Hukum keluarga sebagian besar berbasis Islam, tapi minoritas punya aturan sendiri.
6. Tantangan Keragaman Agama di Irak
Meskipun pluralitas agama jadi ciri khas Irak, masih banyak tantangan:
- Konflik sektarian antara Sunni dan Syiah.
- Kekerasan terhadap minoritas seperti Kristen dan Yazidi.
- Migrasi massal karena rasa tidak aman.
- Pembatasan beribadah untuk minoritas tertentu.
7. Peta Keragaman Agama di Irak
Kalau mau dibayangin secara geografis:
- Baghdad & Basra: Mayoritas Syiah, sedikit Sunni & minoritas.
- Mosul, Anbar, Nineveh: Sunni dominan, Kristen & Yazidi minoritas.
- Kurdistan (Erbil, Dohuk, Sulaymaniyah): Mayoritas Kurdi, termasuk Yazidi dan minoritas Kristen.
8. Harapan Masa Depan
- Pemerintah mulai dorong kebijakan inklusif untuk semua agama.
- Dialog antaragama dan pendidikan toleransi makin digalakkan.
- Komunitas internasional bantu lindungi minoritas yang tersisa.
- Pemuda Irak makin aktif mendukung hidup berdampingan tanpa diskriminasi.
Kalau semua langkah ini konsisten, Irak bisa jadi contoh negara yang berhasil menjaga keragaman agama sekaligus stabilitas sosial.
Pluralitas ini nggak cuma soal kepercayaan, tapi juga identitas budaya dan politik. Meski konflik dan migrasi masih terjadi, masih ada harapan Irak bisa menjadi tempat toleransi agama dan stabilitas sosial di masa depan.

